GELOMBANG
TALI
Sri Anjarsari, A. Dita Tawakkal Gau, Juliyanti
Ayuningrum S, Aldi Risaldi, Rahmat Agung, Suciati Nurdin, Sirumba Sondok.
Laboratorium Fisika Modern Jurusan Biologi
FMIPA
Universitas Negeri Makassar
Abstrak. Telah dilakukan percobaan mengenai
“Gelombang Tali”. Eksperimen ini bertujuan untuk memahami
prinsip percobaan gelombang tali,memahami hubungan antara tegangan tali dengan
cepat rambat gelombang pada tali dan memahami hubungan antara rapat massa tali
dengan cepar rambat gelombang pada tali. Pada eksperimen ini melakukan kegiatan
sebanyak dua kali yaitu menyelidiki hubungan kecepatan gelombang dengan tegangan
tali dan menyelidiki hubungan antara kecepatan gelombang dengan massa persatuan
panjang tali. Prosedur kerja yang pertama adalah mengukur panjang tali serta
massa tali yang akan digunakan lalu mengikat salah satu ujung pada vibrator
dengan ujung yang satu dipentalkan pada katrol dengan menggantungkan beban
dengan massa yang berbeda-beda. Untuk mengetahui hubungan kecepatan gelombang dengan massa
rapat tali variable yang digunakan adalah tali dengan jenis yang berbeda,
dengan demikian dapat diketahui tali yang bagaimana yang mempunyai kecepatan
rambat yang besar. Dalam eksperimen ini, alat dan bahan yang digunakan
diantaranya vibrator, variabel power supply, neraca ohauss 310 gram, mistar,
kabel penghubung ganda secukupnya, katrol, beban gantung. Dari hasil eksperimen
ini. Dari keseluruhan
hasil yang diperoleh menunjukkan hasil yang kurang maksimal hal itu karena ketidaktelitian
saat mengamati, kurang pekanya pengamat saat
memencet tombol stopwatch, kondisi mata pengamat yang tidak normal, kemampuan
kalorimeter dalam menyimpan panas yang tidak diketahui.
KATA KUNCI : gelombang stasioner, tegangan tali, panjang gelombang, rapat massa
tali, dan cepat rambat gelombang.
PENDAHULUAN
Eksperimen
ini bertujuan untuk memahami
prinsip percobaan gelombang tali,memahami hubungan antara tegangan tali dengan
cepat rambat gelombang pada tali dan memahami hubungan antara rapat massa tali
dengan cepar rambat gelombang pada tali.
Eksperimen ini sangat penting dan bermanfaat dalam kehidupan kita, sehingga
pengetahuan mengenai gelombang, cepat rambat gelombang dan jenisnya perlu
dipelajari. Gelombang bunyi dan gelombang udara sering dirasakan, apakah
gelombang itu dan bagaimana kecepatannya tentu menjadi tanda tanya bagi
kehidupan manusia.
Gelombang tali bergantung pada inersia medium, yaitu seberapa
sukar mediumdigerakkan. Mekin besar inersia medium, makin pelan penjalaran gelombang. Gelombang adalah suatu getaran yang menjalar dalam suatu medium.
Yangdimaksud dengan medium disini ialah sekumpulan benda yang saling
berinteraksi dimana gangguan itu menjalar. Jika kita menggoyang salah satu
ujung tali dan ujung yang satunya tetap, suatu gelombang yang berkelanjutan
akan merambat ke ujung yang tetapdan dipantulkan kembali, dengan terbalik.
Sementara menggetarkan tali tersebut, akan
ada gelombang yang merambat di kedua arah, dan gelombang yang merambat
ke ujung tetap akan berinterferensi dengan gelombang pantulan yang kembali.
Bila seutas
tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus menerus maka akan terlihat. Suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat gelombang,
gelombang ini dinamakan gelombang transversal. Jika kedua ujungnya tertutup, gelombang pada tali itu akan
terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang stasioner yang tampak
berupa simpul dan perut.
Kegiatan
eksperimen ini diawali dengan menyiapkan
tiga macam tali/benang yang berbeda besarnya lalu mengambil salah satunya untuk
diukur panjangnya lalu timbang dan mengikatkan salah satu ujungnya pada
vibrator, sedang ujung yang lain dipentalkan pada katrol dan diberikan beban
berbeda-beda. Kemudian menyalakan Power
Supply sehingga vibrator bergetar kemudian atur panjang tali sehingga terbentuk
gelombang. Hitung berapa gelombang yang terbentuk. Untuk mengamati pengaruh
kecepatan rambat dengan tegangan tali hanya diperlukan jenis tali yang berbeda
yang kemudian mengamati jenis tali yang membentuk gelombang paling banyak.
Pada
eksperimen ini dilakukan variasi pada jenis tali yang
digunakan untuk mengetahui massa persatuan panjang tali yang di hasilkan dan
beban yang berbeda untuk mengetahui tegangan tali yang mempengaruhi banyaknya
gelombang yang terbentuk.
TEORI
Seutas tali dengan
salah satu ujungnya diikat pada suatu penggetar (vibrator) di A, sedangkan pada
ujung yang lain dipentalkan pada sebuah katrol dan diberi beban yang bermassa
M. Besar tegangan tali adalah besar gaya berat dari massa beban yang
digantingkan. Jika vibrator digetarkan listrik dengan frekuensi f, maka energi
gelombang melalui akan bergerak dari A ke B, energi gelombang ini menyebabkan
tali menjadi bergelombang. Pantulan gelombang oleh simpul di B menyebabkan
adanya gelombang yang arahnya berlawanan dengan gelombang datang dari sumber
(titik A). Perpaduan (interferensi) gelombang datang dan gelombang pantul ini
menghasilkan gelombang stasioner. Satu gelombang yang terbentuk jika terdapat
tiga simpul atau dua perut. Jika frekuensi penggetar dapat diketahui dan
panjang gelombang dapat dihitung maka cepat rambat gelombang pada tali dapat
ditentukan. Selain itu dengan menggunakan persamaan 6.1 kecepatan rambat
gelombang dapat dihitung.
Cepat rambat
gelombang pada tali dapat ditentukan dengan persamaan:
[6.1]
dan,
[6.2]
dengan: v = laju rambat gelombang tala (m/s)
F = Gaya tegangan tali (N)
= rapat massa tali (kg/m)
= panjang
gelombang (m)
f = frekuensi getar vibrator (hz)
METODOLOGI EKSPERIMEN
A.
Alat dan Bahan
Dalam
melakukan praktikum gelombang tali ini, alat dan bahan yang digunakan diantaranya Vibrator(penggetar), power supply
sebagai tegangan sumber, neraca ohauss 310 gram untuk menghitung massa tiap
tali, Mistar untuk mengukur panjang tiap tali, kabel penghubung untuk
menghubungkan rangkaian ke sumber tegangan, katrol, dan beban dengan massa yang
berbeda-beda sebanyak empat beban.
B.
Prosedur Kerja
|
C.
D.
Pada kegiatan pertama yaitu menyelidiki
hubungan kecepatan rambat gelombang dengan tegangan tali yaitu pertama menimbang massa beban yang digunakan sebanyak empat
macam benda yang massanya berbeda. Lalu mengambil sepotong benang atau tali, kemudian
mengikat salah satu ujungnya pada vibrator dengan ujung yang staunya mementalkannya pada katrol serta memberi
beban sebesar m, kemudian menyalakan power supply. Mengatur panjang tali dengan
cara menggeser vibrator sehingga terbentuk gelombang stasioner. Jika telah
terbentuk, menghitung jumlah gelombang yang terjadi dan matikan power supply
dan mengukur panjang tali dari vibrator hingga katrol. Mengulangi kegiatan ini
hingga beberapa kali dengan mengganti beban.
Pada kegiatan kedua yaitu menyelidiki hubungan
antara kecepatan rambat gelombang dengan massa rapat massa persatuan panjang
tali yaitu dengan menyiapkan dua macam tali dengan besar yang berbeda. Lalu mengambil
setiap tali/benang, kemudian mengukur panjangnya dan menimbang massanya.
Melakukan kegiatan ini dengan tali yang berbeda. Setelah itu, hitung massa tiap
persatuan panjang tali. Mengambil sepotong tali/benang pertama, mengikat salah
satu ujungnya pada vibrator sedangkan ujung yang satunya dipentalkan dengan
diberikan beban sebesar m. kemudian menyalakan power supply sehingga vibrator
bergetar,setelah itu atur panjang tali hingga terbentuk gelombang. menghitung
berapa jumlah gelombang yang terjadi dan matikan power supply,kemudian mengukur
berapa panjang talinya. Mengulangi kegiatan ini denga jenis tali yang lain,tapi
denga massa beban yang sama.
C.
Identifikasi Variabel
Kegiatan
1
Variabel
manipulasi: panjang tali (cm), jumlah gelombang, dan massa beban (g).
Variabel respon : cepat rambat gelombang v (cm/s) dan
panjang gelombang λ (cm).
Variabel
control : massa beban (g) dan panjang
tali (cm).
Kegiatan 2
Variabel
manipulasi :panjang tali (cm), jumlah gelombang, massa beban (g), dan massa
tali (g).
Variabel
respon : tegangan tali (g.cm/s2), cepat rambat gelombang v (cm/s), dan rapat
massa tali μ (kg/m).
Variabel
control : massa beban (g) dan panjang
tali (cm).
D.
Definisi Operasional Variabel
Dalam
melakukan percobaan ini menggunakan tiga variable yang setiap variable
mempunyai pengertian dan peran masing-masing. Panjang tali adalah berapa panjang tali tersebut
dari vibrator ke katrol, jumlah gelombang adalah jumlah gelombang yang muncul
pada tali yang digetarkan, massa beban adalah massa benda yang digantung pada
ujung tali yang dihubungkan dengan katrol, dan massa tali adalah massa tali
yang akan digunakan dalam percobaan.
Kemudian
yang termasuk dalam variable respon adalah cepat rambat gelombang (v), adalah kelajuan beserta arah geraknya, dimana
satuannya adalah m/s atau diturunkan dari besaran pokok panjang dan waktu, panjang
gelombang (λ) adalah sebuah jarak antara satua berulang dari sebuah pola
gelombang, Tegangan
adalah perbedaan potensial antara dua titik dalam rangkaian listrik yang diukur
menggunakan voltmeter, lalu untuk mengukur arus menggunakan amperemetre, kuat
arus listrik adalah sekelompok pertikel yang bermuatan yang mengalir dari potensial
tinggi ke potensial rendah, dan rheostat adalah peralatan listrik yang memiliki
resistansi disesuaika. Pada variabel
control terdapat massa beban yaitu massa benda yang digantung pada ujung tali
yang dihubungkan dengan katrol, dan panjang tali adalah berapa panjang tali
tersebut dari vibrator ke katrol.
HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS
DATA
A. Hasil
Pengamatan
Kegiatan 1. Hubungan tegangan tali dengan kecepatan gelombang
Frekuensi
gelombang = 50 Hz
Percepatan gravitasi = 1000 cm/s2
Tabel
6.1. Hubungan tegangan tali dengan
kecepatan gelombang
No
|
Massa Beban (gram)
|
Panjang Tali
(cm)
|
Jumlah gelombang
|
Panjang Gelombang
(cm)
|
Cepat Rambat Gelombang
(cm/s)
|
1
|
31,9
|
157
|
4
|
39,3
|
19,55
|
2
|
41,9
|
157
|
3
|
44,9
|
21,80
|
3
|
51,9
|
157
|
3
|
52,3
|
23,85
|
4
|
61,9
|
157
|
2
|
62,8
|
9,10
|
Kegiatan 2. Hubungan
Antara Kecepatan Rambat Gelombang Dengan Massa Persatuan Panjang Tali
Rapat Massa Tali 1 = 0,253 g/cm
Rapat Massa Tali 2 = 0,203 g/cm
Massa beban =
31,9 g
Frekuensi gelombang = 50 Hz
Tabel 6. 2. Hubungan antara
kecepatan rambat gelombang dengan massa persatuan panjang tali
Jenis Tali
|
Panjang Tali (cm)
|
Jumlah Gelombang
|
Tegangan Tali (g.cm/s2)
|
Cepat Rambat Gelombang
(cm/s)
|
I
|
126
|
2
|
31900
|
355,08
|
II
|
157
|
4
|
31900
|
396,41
|
Analisis
Data
1.
v
= λ f
= 39,3 . 50
= 1965
cm/s2
F
= m g
= 31.9 1000
= 31900 g.cm/s2
2.
v
= λ f
= 44,9 . 50
= 2245
cm/s2
F
= m g
= 41,9 1000
= 41900 g.cm/s2
3.
v
= λ f
= 52,3 . 50
= 2615 cm/s2
F
= m g
= 51,9 1000
= 51900 g.cm/s2
4.
v
= λ f
= 62,8 . 50
= 3140
cm/s2
F
= m g
= 61,9 1000
= 61900 g.cm/s2
Kegiatan
2
1.
Perhitungan
pertama
λ
maka,
v λ . f
63 . 50
3150 cm/s2
Perhitungan
kedua:
μ
F
= m 31,9 g = 31900 gr.cm/s2
maka,
v
126086 cm/s2
2.
Perhitungan
pertama:
λ
maka,
v λ . f 39,25 . 50 1962,5 cm/s2
Perhitungan
kedua:
μ
F
= m 31,9 g = 31900 gr.cm/s2
maka,
v
157143 cm/s2
PEMBAHASAN
Gelombang
adalah suatu getaran yang menjalar dalam suatu medium. Yang dimaksud dengan medium disini
ialah sekumpulan benda yang saling berinteraksi dimana gangguan itu menjalar. Gerak gelombang dapat dipandang sebagai perpindahan energi
dan momentum dari satu titik didalam ruang ke titik lain tanpa perpindahan
materi. Pada gelombang mekanik, seperti gelombang pada tali atau gelombang
bunyi di udara, energi dan momentum dipindahkan melalui gangguan dalam medium.
Jika
kita menggerakkan salah satu ujung tali (atau pegas) dan ujung yang satunya
tetap, suatu gelombang yang berkelanjutan akan merambat ke ujung yang tetap dan
dipantulkan kembali, dengan terbalik. Sementara kita menggetarkan tali
tersebut, akan ada gelombang yang merambat di kedua arah, dan gelombang yang
merambat ke ujung tetap akan berinterferensi dengan gelombang pantulan yang
kembali. Biasanya akan ada kekacauan. Tetapi jika kita menggetarkan tali dengan
frekuensi yang tepat, kedua gelombang akan berinterferensi sedemikian sehingga
akan dihasilkan gelombang berdiri dengan amplitudo besar.
Pada eksperimen ini, vibrator diikatkan tali yang
panjang melalui katrol lalu digantungkan massa beban. Vibrator sudah memiliki
ferkuensi tertentu yaitu 50 Hz. Vibrator kemudian dihidupkan dengan
menghubungkan pada sumber tegangan. Pada saat itu timbul gelombang transveral
yang merambat dari vibrator ke katrol dan dipantulkan oleh katrol ke vibrator.
Jarak antara katrol dan vibrator diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan
praktikan dalam menentukan panjang gelombang. Panjang tali antara vibrator dan
katrol, dibagi banyaknya gelombang yang terbentuk, akan menmendapatkan nilai
panjang satu gelombang.
Dalam
percobaan ini dilakukan percobaan dengan dua variasi yaitu variasi massa beban
dan variasi jenis tali. Pada percobaan 1 (variasi massa beban), semakin besar
massa beban yang digantungkan, maka akan terjadi panjang gelombang yang semakin
besar. Hal ini menyebabkan cepat rambat semakin besar pula. Pada percobaan 2
Hubungan antara kecepatan gelombang dengan massa persatuan panjang tali adalah
berbanding lurus, semakin panjang ukuran tali dan semakin besar massa tali yang
digunakan maka kecepatan gelombang yang dihasilkan semakin besar . jika
dianalisis dengan hukum Menlde, semakin besar massa beban, makan gaya ketegangan
tali semakin besar.
Hasil dari percobaan ini adalah
kecepatan gelombang pada percobaan pertama 1965 cm/s2, dan tegangan tali yaitu 31900 g.cm/s2. Dan untuk
kegiatan kedua nilai rapat massa persatuan panjang tali yaitu dengan kecepatan
gelombang 126086 cm/s2 pada percobaan pertama dan rapat massa persatuan panjang tali dengan
kecepatan rambat gelombang sebesar 157143
cm/s2.
Data
yang diperoleh menunjukkan bahwa hubungan antara tegangan dan arus listrik
adalah berbanding terbalik. Jika tegangan di kaitkan dengan kuat arus dan
hambatan maka hubungannya adalah jika tegangan besar kuat arus kecil maka
hambatan sebanding dengan tegangan dan sebaliknya jija kuat arus besar tegangan
kecil maka hambatan semakin kecil. Dari setiap penggeseran rheostat semakin
mendekati maksimal maka hambatannya semakin besar dan sebaliknya jika rheostat
di geser menjauhi maksimal atau mendekati maksimum maka hambatannya kecil
karena arus yang mengalir dari power supply langsung menuju ke voltmeter.
Dalam melakukan eksperimen ini,
masih terdapat kesalahan-kesalahan yang menyebabkan data yang diperoleh kurang
tepat dengan teori, Terdapatnya perbedaan hasil pengukuran yang dianalisis
dengan hukum Ohm dan grafik dengan nilai yang digunakan dalam percobaan wajar
terjadi. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama adalah objek
yang digunakan dalam percobaan, tegangannya sudah tidak sesuai dengan yang
tertera karena telah digunakan sebelumnya. Selain itu, praktikan tidak
melakukan eksperimen pendahuluan untuk memastikan alat dan bahan dalam keadaan
baik sehingga praktikan tidak mengetahui kondisi alat dan bahan sebenarnya.
Kemudian pembulatan nilai data juga membuat data mengalami sedikit perbedaan
dengan nilai yang digunakan. Faktor pengamat juga dapat menjadi sumber ralat,
seperti kondisi mata pengamat yang tidak normal dan berkacamata serta kurang
tepat dalam membaca data karena skala alat yang tertera sulit dibaca.
Sehubungan dengan masih banyaknya kesalahan dalam eksperimen
ini, untuk itu dalam eksperimen selanjutnya mengenai eksperimen joule sebaiknya
lebih teliti lagi dalam melihat dan
mengamati, dan diharapkan lebih fokus dan lebih maksimal sehingga hasil yang
diperoleh relevan dengan kesalahan yang kecil, sesuai dengan yang diharapkan.
SIMPULAN
DAN DISKUSI
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.
Prinsip
kerja kalorimeter adalah dengan mengubah massa setiap beban yang di gantungkan
pada jenis tali yang kemudian diketahui berapa banyak gelombang yang terbentuk
pada saat di hubungkan ke vibrator.
2.
Hubungan
antara kecepatan gelombang dengan tegangan tali adalah berbanding lurus, semakin
besar massa beban yang digantungkan dimana tegangan tali semakin besar, maka
akan menghasilkan panjang gelombang yang semakin besar. Hal ini menyebabkan
cepat rambat semakin besar pula.
3.
Hubungan
antara kecepatan gelombang dengan massa persatuan panjang tali adalah berbanding
lurus, semakin panjang ukuran tali dan semakin besar massa tali yang digunakan
maka kecepatan gelombang yang dihasilkan semakin besar.
DAFTAR
RUJUKAN
·
Halliday,
David dan Resnick, Robert. 1999. Fisika
Jilid 2 Edisi Kelima (Terjemahan).
Jakarta: Erlangga.
·
Tipler,
Paul A. 2001. Fisika untuk Sains dan
Teknik Edisi Kedua Jilid 2 (Terjemahan).
Jakarta: Erlangga.
0 komentar:
Posting Komentar