Minggu, 14 Desember 2014













HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan judul “Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop” disusun oleh :
Nama            : Sri Anjarsari
NIM             : 1314140003
Kelas/ Klp    : Biologi Sains/2

Telah diperiksa dan dikonsultasikan kepada Asisten/ Koordinator Asisten. Maka dinyatakan diterima.

                                                                        Makassar, 20 November 2013
Koordinator Asisten                                                                           Asisten


Rachmayani Ardyansyah, S.Pd                                          Ratna Mulyana Dewi                                                                                                 NIM: 1114140010
                                                                                                           


Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab



Dr. Muhiddin P, S.Pd., M.Pd
                                                      NIP: 1972123199903104





BAB I                                                                                 PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
       Dalam kehidupan manusia, ilmu pengetahuan sangat penting. Hal ini dikarenakan kemanapun, kapanpun, dan dimanapun kita berada membutuhkan pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan kehidupannya adalah biologi. Untuk mempelajari biologi tidak hanya pengetahuan secara teori yang dibutuhkan, tetapi juga pengetahuan dalam bentuk praktikum. Dalam melakukannya, diperlukan beberapa peralatan sebagai unsur pendukung. Salah satu alat yang digunakan untuk mengamati obyek yang tidak tidak dapat diamati dengan mata telanjang adalah mikroskop.
       Seperti yang telah kita ketahui bahwa salah satu ciri yang membedakan antara hewan dan tumbuhan dapat dilihat secara struktural yaitu melalui pengamatan secara mikroskopis, namun pengamatan melalui mata saja tidak  mampu mengamati bagian struktural tersebut karena mata manusia memiliki keterbatasan untuk melihat bagian dengan ukuran yang sangat kecil, untuk itu mikroskop sebagai alat utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi harus dipahami secara mendalam untuk penggunaannya.
       Mikroskop merupakan alat yang sangat lengkap yang terbuat dari bahan kaca dengan lensa-lensa yang mudah rusak, maka pengetahuan mengenai cara penggunaan, cara memegang dan cara menyimpan kembali harus dikuasai oleh setiap praktikan, sehingga setiap praktikan mampu menggunakan  mikroskop dengan baik dan benar dan sesuai dengan tujuan praktikum yang akan dicapai.
       Mengingat bahwa mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik, untuk itu setiap akan mengamati bagian-bagiannya selalu menggunakan mikroskop. Namun kegiatan pengamatan tersebut tidak akan berhasil jika tidak mampu menggunakan mikroskop dengan baik. Hal tersebut yang menjadi latar belakang dilakukannya praktikum ini, sehingga diharapkan nantinya setiap praktikan mampu memahami semua mengenai mikroskop.
B.        Tujuan
1.         Mahasisiwa mampu mengenali bagian-bagian dari mikroskop
2.         Memahami dan terampil menggunakan mikroskop untuk melihat sediaan sederhana.





















BAB II                                                                                         TINJAUAN PUSTAKA
       Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laborotorium Biologi. Dapat dipastikan bahwa tanpa mikroskop, tidak ada kegiatan laboratorium berarti bagi kita semua, karena hampir semua mata kuliah Biologi memerlukan mikroskop dalam kegiatan laboratoriumnya. Dengan macam mikroskop yang semakin canggih, kegiatan laboratorium jadi lebih menarik (Koesmadji, 2004).
       Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah antonie van leeuwenhock 1632-1723 (Koesmadji, 2004).
       Menurut (Antonie Van Leuwenhook) mengembangkan kekuatan lensa (mikroskop sederhana) yang memperbesar organisme 100 sampai 300 kali sehingga mampumengamati makroba satu sel. Penelitian sel dengan mikroskop cahaya selama tahun 1800-an dan awal tahun 1990-an menemukan banyak perbedaan antara sel mikroba dengan sel dari organisme yang lebih tinggi. Sebelum penemuan mikroskop elektron, pengertian struktur mikroba terbatas pada struktur yang dapat diliat dengan mikroskop cahaya sehingga gambaran anatomi mikroba belum diketahui. Sampai saat ini mikroskop elektron digunakan untuk mempelajari hal-hal yang baru tentang anatomi mikroba dan sel organisme yang lebih tinggi. Mikroskop adalah instrumen yang paling banyak digunakan dan paling bermanfaat dilaboratorium mikroskopis. Dengan mikroskop diperoleh perbesaran sehingga memungkinkan untuk mengamati organisme dan struktur yang tidak tampak dengan mata telanjang (Ristiati, 2000).
       Berdasarkan sumber cahaya dan jenis alat pembesarnya, mikroskop dibagi menjadi dua,yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya menggunakan lensa dari kaca untuk memperbesar penampilan suatu benda. Sumber cahaya mikroskop ini dapat berasal dari cahaya matahari atau cahaya lampu. Mikroskop cahaya mampu memperbesar bayangan suatu benda sampai 1.000 kali ukuran bendaaslinya. Mikroskop cahaya yang sering digunakan dalam pengamatan di sekolah-sekolahmemiliki beberapa jenis. Terdapat tiga jenis mikroskop cahaya, yakni mikroskop monokuler,mikroskop binokuler, dan mikroskop stereo. Mikroskop elektron mampu memperbesar bayangan suatu benda hingga ratusan ribu kaliukuran benda aslinya. Mikroskop elekron tidak menggunakan cahaya untuk mendapatkan bayangan benda, tetapi menggunakan berkas elektron (Ristiati, 2000).
       Mikroskop terdiri atas bagian optik dan bagian non-optik. Bagian optik meliputi lensa-lensa. Lensa-lensa mikroskop merupakan lensa gabungan (compound lenses) yang disatukan menjadi satu unit kesatuan. Bagian non-optik meliputi antara lain kaki, makrometer, mikrometer, lengan,  meja preparat, sendi inklinasi, dan revolver (Koesmadji, 2004).
       Menurut Anonim (2013), Mikroskop memiliki bagian-bagian yang harus dikuasai penggunaannya. Fungsi dari bagian-bagian mikroskop tersebut yaitu:
1.         Lensa Okuler
untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif
2.     Tabung Mikroskop
        Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan
3.     Tombol pengatur fokus kasar
Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat
4.     Tombol pengatur fokus halus
Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat
5.     Revolver
Untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan
6.     Lensa Objektif
Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.
7.     Lengan Mikroskop
Untuk pegangan saat membawa mikroskop
8.     Meja Preparat
Untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati
9.     Penjepit Objek Glass
Untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser.
10.   Kondensor
Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop
11.   Diafragma
Berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop
12.   Reflektor/cermin
Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan cermin datar.
13.   Kaki Mikroskop
Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja.
       Mikroskop optik terdiri atas dua yaitu, mikroskop biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan yang penyinarannya diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop biologi ini umumnya mempunyai lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan pembesaran yaitu:
1.     Objektif    4 x  dan okuler 10 x, pembesaran total   40   x
2.     Objektif  10 x  dan okuler 10 x, pembesaran total  100  x
3.     Objektif  40 x  dan okuler 10 x, pembesaran total  400  x
4.     Objektif 100 x dan okuler 10 x, pembesaran total 1000 x
       Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000x disebut objektif emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi dan cara memakainnya juga secara khusus.
       Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar, dan transparan maupun tidak transparan. Penyinarannya dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu, memiliki dua buah objektif dan dua buah okuler sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua belah mata. Kekuatan pembesaran tidak terlalu kuat yaitu Objektif 1x atau 2x dengan okuler 10x atau 15x. Mikroskop memiliki komponen-komponen dari kaca yang mudah rusak, berupa lensa-lensa dan cermin, Untuk itu diperlukan perlakuan yang halus dan teliti dan menghindari terjadinya benturan-benturan (Tim pengajar, 2013).
      

      






















BAB III                                                                                           METODE PRAKTIKUM
A.       Waktu dan Tempat                                                                                      Hari / Tanggal      : 11 November 2011
Waktu                  : Pukul 07.30 s.d 09.00 WITA
Tempat                 : Green House FMIPA UNM
B.        Alat dan Bahan
1.      Alat yang dipersiapkan oleh laboratorium
a.       Mikroskop
b.      Kaca Preparat
c.       Kaca Penutup
2.      Alat yang dipersiapkan oleh mahasisiwa
a.       Silet
b.      Kotak alat berisi:
1.      Pinset
2.      Pipet tangan
3.      Lap kasar
4.      Tissu
c.       Kertas gambar dan alat tulis
3.      Bahan yang disediakan mahasiswa
a.       Daun Waru (Hibiscus tiliacous)
b.      Daun adam hawa (Rhoeo discolor)
c.        Bawang merah (Allium cepa)
C.       Prosedur Kerja
1.      Menyiapkan Mikroskop
a.    Mengambil mikroskop dengan bon alat
b.   Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan.
c.    Mengambil mikroskop dengan posisi tangan kanan memegang lengan dan tangan kiri menopangnya
d.   Meletakkan mikroskop diatas meja yang datar dengan bagian   lengan tepat berada didepan badan
e.    Membersihkan badan mikroskop dengan kain kasar, kecuali bagian optik
f.    Memastikan bahwa hanya ada mikroskop, kotak alat, dan bahan praktikum
2.   Mengatur Masuknya Cahaya ke dalam Tabung Mikroskop
a.    Memperhatikan tempat yang memungkinkan adanya cahaya yang cukup kemudian mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya yang masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat
b.   Mengatur posisi revolver sehingga lensa objektif paling pendek menghadap kemeja sediaan sampai bunyi “klik”.
c.    Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10 mm atau tubus turun maksimal.
d.      Mikroskop siap dipakai mengamati sediaan.
3.   Cara Mengatur Jarak Lensa dengan Sediaan
a.       Memutar makrometer kearah pengatur kasar atau makrometer kearah empu jari, tubus turun, jarak objektif dengan meja sediaan mengecil, lakukan sebaliknya
b.      Memasang kaca benda yang berisi preparat diatas meja sediaan sedemikiaan rupa sehingga bahan yang diamati berada ditengah lubang meja, menjepit kaca benda dengan sengkeling sehingga tidak goyang
c.       Memperhatikan jarak objektif dengan kaca benda tidak lebih dari 10 mm. Jika jarak itu besar,  memutar mikrometer untuk menurunkan tubus sambil melihat dari samping ujung objek mendekati kaca benda sampai maksimum 5 - 10 mm.
d.      Meneropong lewat okuler sambil tangan-tangan memutar makrometer menaikkan tubus perlahan-lahan, dan mengamati medan pandang sampai muncul bayangan. juga muncul bayangan, berarti terlewatkan. Ulangi kembali, kalau sudah ada bayangan tapi masih kabur  maka teropong terus sambil memutar mikrometer naik atau turun sampai bayangan jelas garis atau batasan-batasannya.
e.       Memeriksa okuler (pembesaran berapa?) dan objektif (pembesaran berapa?), lalu menghitung pembesaran bayangan yang Nampak
f.       Jika selesai mengamati, preparat dikeluarkan dan mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan..
4.      Membuat Preparat Sederhana
a.       Mengambil kaca benda yang sudah dibersihkan, dan memegang serata mungkin
b.      Menetesi air suling tepat ditengah-tengah
c.       Dengan menggunakan pinset, meletakkan sediaan ditengah tetesan air
d.      Sisi dengan kaca penutup disentuhkan pada kaca benda dekat tetesan air dengan kemiringan 45ͦ  kemudian dilepaskan sehingga tepat menutupitetesan air
e.       Memasang preparat pada meja sediaan dan mengamatinya.
5.      Mengamati Perbesaran
a.       Apabila bayangan kurang besar, Memutar sedemikian rupa sampai lensa objektif yang lebih panjang tegak lurus pada meja sediaan
b.      Meneropong sambil memutar makrometer sampai menghasilkan bayangan yang lebih besar
c.       Jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar, menaikkan tubus dengan memutar makrometer berlawanan arah empu jari, memutar kembali revolver untuk mendapatkan posisi lensa objektif lemah pada posisi semula
6.      Penyimpanan Mikroskop
a.       Membersihkan mikroskop dengan lap kasar untuk bagian non optic dan menggunakan tissue untuk bagian optic
b.      Menurunkan tubus serendah mungkin, dan bagian lainnya dalam posisi mikroskop tidak digunakan lagi
c.       Menyimpan kembali mikroskop dan membersihkan semua peralatan yang telah dipakai
d.      Menyingkirkan preparat di atas meja sediaan setelah digunakan.
e.       Membuang sisa bahan praktikum yang tidak digunakan lagi.



























BAB 1V                                                                                                       HASIL DAN PEMBAHASAN
A.       Hasil Pengamatan
1.      Daun Waru (Hibiscus tiliacous)











2.      Bawang Merah (Allium cepa)  






3.      Daun Adam Hawa (Rhoeo discolor)





B.        Pembahasan
       Mikroskop merupakan alat bantu utama dalam bidang biologi yang diperlukan dalam melakukan pengamatan dan penelitian, karena fungsinya yang dapat dipergunakan untuk melihat serta mempelajari struktur dan bentuk-bentuk benda yang sangat kecil. Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata telanjang.
       Berdasarkan hasil praktikum dan yang telah kita amati dari mikroskop, komponen-komponen mikroskop terdiri dari:
a.          Lensa okuler, menerima bayangan dari okuler kemudian membesarkannya
b.         Lensa objektif, menerima bayangan sediaan kemudian membesarkannya
c.          Revolver, cakram tempat melekatnya lensa objektif.
d.         Tubus, pada ujung atasnya terdapat lensa okuler.
e.          Mikrometer, pengatur halus.
f.          Makrometer, pengatur kasar.
g.          Diagfragma, pengatur banyaknya cahaya yang masuk ke kondensor.
h.         Kondensor,  lensa yang menghimpun berkas cahaya dari cermin masuk ke lubang meja sediaan.
i.           Cermin, alat penangkap dan pemantul dan sumber cahaya.
j.           Kaki mikroskop, sebagai alas tempat tumpuan berdiri.
k.         Lengan atau pegangan mikroskop, yang dipegang bilamana di angkat.
l.           Tiang, tempat bersendi lengan mikroskop, atau pegangan dengan sumbu inklinasi.
       Hasil pengamatan pada sediaan sederhana yang telah dilakukan menggunakan mikroskop dalam mengamati sel-sel, diperoleh data sebagai berikut yaitu:
1.         Daun Waru (Hibiscus tiliacous)
Pengamatan pada permukaan daun waru (Hibiscus tiliacous) dilakukan dengan perbesaran 40x10, dimana hasil pengamatan tersebut tampak seperti bulatan-bulatan pipih yang di sudut dan ditengahnya terlihat trikoma bintang namun bayangannya agak samar pada trikoma bintang namun dengan ketelitian dan kejelian mata saat mengamati, akan terlihat modifikasi itu.
2.         Bawang Merah (Allium cepa)  
Pengamatan pada sel-sel bawang merah (Allium cepa) dilakukan dengan menggunakan pembesaran 40x10, dimana dengan pembesaran tersebut, dapat diamati bahwa sel pada bawang merah itu berbentuk seperti batu bata yang disebut sel kubus berlapis.
3.         Daun Adam Hawa (Rhoeo discolor)
Pengamatan daun adam hawa (Rhoeo discolor) dilakukan dengan menggunakan mikroskop biologi dengan pembesaran 40x10. Melalui pembesaran tersebut, kita dapat melihat dibagian daun tersebut terdapat epidermis yang berwarna putih, dimana di dalam epidermis tersebut terdapat stomata yang berfungsi sebagai mulut daun, yaitu tempat keluar masuknya udara, serta terdapat pula sel penutup yang berwarna hijau.
       Hal yang selanjutnya dilakukan setelah praktikum selesai, yaitu membersihkan tempat praktikum dengan membuang sisa bahan yang sudah tidak digunakan lagi ditempat sampah kemudian membersihkan mikroskop menggunakan lap kasar untuk bagian mekanik dan lap halus atau tissue untuk bagian optik atau yang sensitive.
       Mengingat bahwa mikroskop adalah alat yang sangat lengkap dan ada komponen-komponen yang mudah rusak seperti lensa dan cermin, maka ketika hendak membersihkan memerlukan keterampilan khusus dan berhati-hati, hindari terjadinya bentukan dan hal-hal yang menyebabkan mikroskop tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Setelah memastikan bahwa mikroskop sudah bersih, selanjutnya adalah mengembalikan semua bagian-bagian mikroskop pada posisi yang tidak digunakan lagi dimana mikroskop kembali ditegakkan, menurunkan tabung mikroskop serendah mungkin, Mengatur lensa objektif pada perbesaran yang terkecil, dan membersihkan kaca preparat yang telah digunakan, terakhir yaitu menyimpan ke box tempat awal mikroskop disimpan.
       Selama jalannya praktikum mikroskop berada pada kondisi awal, tidak terjadi kerusakan dan benturan, ini menunjukkan bahwa selama praktikum dapat menggunakan mikroskop dengan baik, teliti, berhati-hati sehingga menghasilkan data sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu melihat struktur pada ketiga bahan tersebut. Dari keseluruhan hasil praktikum, dapat dikatakan sesuai dengan tujuan dan praktikan mampu menggunakan mikroskop dengan baik, maka pada unit  pengenalan dan penggunaan mikroskop berhasil dilakukan oleh setiap praktikan.
BAB V                                                                                              PENUTUP
A.       Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1.         Mikroskop terdiri dari dua bagian yaitu bagian optik ( kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler) dan bagain nonoptik (kaki, makrometer, mikrometer, lengan,  meja preparat, sendi inklinasi, dan revolver).
2.         Dalam penggunaannya, mikroskop harus bersih pada saat ingin digunakan dan sesudah digunakan. Cara memegangnya yaitu tangan kanan memegang lengan dan tangan kiri menopangnya, kemudian cara menyimpannya yaitu mengembalikan semua bagian mikroskop dalam posisi yang tdk digunakan lagi.
B.        Saran
1.         Untuk praktikan, sebaiknya harus berhati-hati dan teliti pada saat menggunakan mikroskop, sehingga tujuan dari praktikum dapat tercapai dengan baik, kesiapan dan keterampilan dalam mengambil, mengatur, memakai hingga mengembalikan mikroskop sangat penting dalam unit praktikum ini.
2.         Untuk asisten, karena kegiatan praktikum pada unit 1 ini sangat penting dan dibutuhkan kontrol yang penuh, sebaiknya asisten lebih dekat dan memberikan pengarahan maksimal kepada praktikan, berhubung praktikan baru pertama melakukan praktikum dan mengenai mikroskop dimana alat ini sangat penting.
3.         Untuk laboran, sebaiknya kaca penutup disiapkan, karena kaca penutup sangat penting untuk kegiatan praktikum unit 1 dimana preparat harus ditetesi air dan di tutup menggunakan kaca penutup, dan menjadi salah satu faktor keberhasilan bagi praktikan untuk melihat hasil pengamatan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013 http://gurungeblog.com/2008/11/08/mengenal-mikroskop/ Diakses pada tanggal 18 November 2013.
Ristiati, Ni putu. 2000. Pengantar mikrobiologi umum. Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah.
Tim pengajar. 2013. Penunutun Praktikum Biologi Dasar. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.   
Wirjosoemarto, Koesmadji dkk. 2004. Teknik laboratorium. Jakarta.